BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman serta ilmu
pendidikan umum, ilmu pendidikan Islam berkembang dengan baik. Dalam
perkembangannya. istilah pendidikan Islam berarti bimbingan atau pertolongan
yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh pendidik, agar ia mempunyai
kepribadian yang bersifat Islamiya
berlandaskan Pada Al Qur’an dan Al Hadits. karena pendidikan Islam,
tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Oleh karena itu pendidikan
Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal.
Dalam
perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang maupun kelompok, untuk
mejadi dewasa dalam berfikir dan berinteraksi kepada khalayak umum, Akan tetapi
kemajuan perkembangan ilmu pendidikan Islam tidak akan memajukan Islam, tanpa
adanya pendidik yang mengerti tetang ilmu pendidikan Islam itu sendiri.
Faktanya
masih banyak para calon pendidik maupun yang sudah menjadi pendidik, kurang
memahami ilmu pendidikan Islam, oleh karena itu makalah ini sedikit banyak membahasan tentang Pengertian Pendidikan
Islam, Batasan Pengertian Pendidikan Islam, pengajaran ruang lingkup pendidikan
Islam, metode pendidikan Islam.
B. Rumusan
Masalah
- Apa pengertian pendidikan Islam ?
- Apa saja batasan-batasan pendidikan Islam ?
- Bagaimana pengajaran dan ruang lingkup pendidikan Islam ?
- Apa Metode pengajaran Pendidikan Islam ?
C. Tujuan
Pembahasan
a. Mengetahui
dan memahami Pendidikan Islam.
b. Mengetahui
batasan-batasan pendidikan Islam.
c. Memahami
pengajaran dan mengetahui ruang lingkup Pendidikan Islam.
d. Mengetahui
metode-metode pengajaran pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan Islam
Kalau kita mau melihat pengertian pendidikan
Islam dari segi bahasa kita harus melihat kata bahasa arab karena ajaran Islam itu
diturunkan dalam bahasa tersebut. kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang dalam bahasa
arab adalah “Tarbiyah” dengan kata kerja “Rabba”. Kata “Pengajaran” dalam
bahasa arabnya adalah “Ta’lim” dengan kata kerja Allama. Pendidikan dan
pengajaran dalam bahasa Arabnya “Tarbiya Wa Ta’lim, sedangkan pendidikan Islam
dalam Bahasa Arab adalah “Tarbiyah Islamiyah”.[1]
Pendidikan Islam menurut istilah ialah: pendidikan
yang lazim di pahami sekarang, belum terdapat di zaman Nabi. Tetapi usaha dan
kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan seruan agama Islam dengan
berdakwah, menyampaikan ajaran memberi contoh, melatih ketrampilan berbuat,
memberi motivasi, Dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan
ide pembentukan pribadi muslim itu. Telah mencakup pendidikan dalam pengertian
sekarang.
Pengertian pendidikan Islam dalam Islam yaitu:
syariat Islam tidak akan di hayati dan di amalkan orang kalau hanya diajarkan
saja, tetapi harus didik melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak orang
untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai dengan ajaran Islam dengan
berbagai metode. Dari satu segi kita lihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih
banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal
perbuatan baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di segi lainya.
Pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Oleh
karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan
amal.
Ciri keberhasilan mendidik adalah
perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran agama Islam. Untuk
itu perlu adanya usaha, kegiatan, Cara, Alat, dan lingkungan yang menunjang
keberhasilan dalam pendidikan. Dengan demikian secara umum dapat kita katakan
bahwa pendidikan Islam itu adalah pembentukan keperibadian muslim.[2]
B. Batasan-Batasan
Pengertian Pendidikan Islam
a. Batasan
yang Luas
Pendidikan dalam arti luas adalah segala
pengalaman belajar yang dilalui peserta didik dengan segala ruang lingkup dan
sepanjang hayat.[3]
Pada hakikatnya pendidikan mengandung
unsur pendidikan karena adanya intraksi dengan lingkungan dan anak didik. Namun
yang paling penting kita bisa berinteraksi kepada siapa saja dengan
sebaik-baiknya.
Karakteristik pendidikan dalam arti luas
adalah: a). pendidikan berlangsung sepanjang hayat. b). lingkungan pendidikan
adalah semua yang berada di luar diri peserta didik. c). bentuk kegiatan
dimulai dari yang tidak disengaja sampai kepada kegiatan yang terprogram, dll.
b. Batasan
yang Sempit
Karakteristik pendidikan dalam arti yang
sempit adalah: masa pendidikan terbatas, lingkungan pendidikan berlangsung
disekolah/ Madrasah, bentuk kegiatan sudah terprogram. dan tujuan pendidikan oleh
pihak luar (sekolah/ Madrasah).
c.
Batasan yang luas
terbatas
Pendidikan dalam arti luas terbatas
adalah segala usaha sadar yang di lakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat,
dan pemerintah. melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan yang diselengarakan
oleh lembaga pendidikan non-formal dan In-formal.[4]
Karakteristik pendidikan dalam arti luas
terbatas adalah; a). Masa pendidikan sepanjang hayat namun kegiatan terbatas
oleh waktu. b). lingkungan pendidikan juga terbatas. c). bentuk kegiatan berbentuk pendidikan,
pengajaran, dan pelatihan. d). tujuan pendidikan merupakan kombinasi antara
pengembangan potensi peserta didik dengan sosial demand.
C. Pengajaran
Ruang lingkup pendidikan Islam
Persyaratan yang perlu dipenuhi oleh
pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu, menurut ilmu pengetahuan sosial (sosial
science) secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut:[5]
a. Memiliki
obyek pembahasan yang jelas dengan corak khas kependidikan yang ditunjang dengan
berbagai ilmu pengetahan lain yang relevan.
b. Mempunyai
pandangan, teori, asumsi, atau hipotesis yang yang bercorak kependidikan
(pedagosis) bersumberkan ajaran agama Islam.
c. Memiliki
metode penganalisis yang sesuai dengan tuntutan dari corak keilmuan
kependidikan yang bernafaskan Islam atas dasar pendekatan yang relevan dengan
corak dan watak keilmuan tersebut.
d. Memiliki
struktur keilmuan definitif yang mengandung suatu kebulatan dari bagian yang
satu sama lain saling berkaitan sebagai suatu sistem yang mandiri (tidak
bergantung pada sistem keilmuan lain).
Dalam sistematisasi bahan-bahan
pengetahuan diperlukan sikap dan pandangan yang obyektif dan pola pikir yang
menyeluruh terhadap sarana utama pendidikan tersebut adalah anak didik yang
masih berada dalam taraf perkembangan atau pertumbuhan melalui proses secara bertahap
menuju kearah kedewasaan. Dan setiap tahap perkembangan dan pertumbuhan
tersebut senantiasa memberi ciri-ciri kemampan kejiwaan dan kejasmanian yang
menuntut pelayanan atau metode yang sesuai dari pendidikan. Melalui teori
psikologi,
Oleh karena itu, pendidikan Islam tidak
bisa lepas dari psikologi, terutama psikologi pendidikan. Dalam hubungan dengan
proses menanamkam nilai-nilai agama dan membimbing kearah kehidupan beragama. Ilmu
pendidikan Islam juga memerlukan peran psikologi agama. Karena psikologi agama
mengkaji tentang tingkat-tingkat kemampan anak dalam menerima nilai-nilai agama
serta kepekaan (sensivitasnya) terhadap penerimaan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan Islam perlu memiliki
pandangan yang sesuai dalam praktik dan memiliki kelenturan dalam teori-teori
kependidikan. Ia juga merupakan eksperimentasi teori pendidikan Islam, yang
bertugas memfungsionalkan ide-ide kependidikan dalam proses pelaksanaan baik
dalam bentuk formal, seperti di sekolah
maupun non formal seperti majlis taklim, pesantren dan pendidikan
keluarga.
D. Metode
pendidikan Islam
1.
Pengertian metode
a. Secara
Etimologi
Metode dalam bahasa Arab, dikenal dengan
istilah thoriqoh yang berarti langkah-langkah strategi yang dipersiapkan untuk
melakukan suatu kegiatan. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka metode ini
harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap
mental dan kepribadian agar peserta didik.[6]
b. Secara
terminologi
Para pakar ahli mendifinisikan sebagai
berikut:
a. Hasan
Langgulung mendifinisikan: bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus
dilalui dalam mencapai tujuan pendidikan.
b. Abd.
Al Rahman Ghunaimah. Mendifinisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis
dalam mencapai tujuan pendidikan.
c. Ahmad
tafsir. Mendifinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang paling tepat dan
dan cepat dalam mengajar mata pelajaran.
2. Dasar
metode pendidikan Islam
a. Dasar
agamis
Pelaksanaan metode ini di pengarui oleh
cara kehidupan beragama pendidik. Yang dapat memberikan dampak kepada peserta
didik. al Qur’an dan hadits tidak bisa lepas dari pelaksanaan metode pendidikan
islam.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa
metode pendidikan islam pada agama islam yang menjadi sumber belajar adalah al
qur’an dan al Hadits. Sehingga pelaksanaan tersebut di sesuaikan oleh kebutuhan
peserta didik.
b. Dasar
Biologis.
Perkembanga biologisme manusia,
mempengaruhi perkembangan intelektualnya maka semakin lama perkembangan biologi
seorang, maka dengan sendirinya makin meningkatkan daya intelektualnya.[7]
Perkembangan jasmani seseoranag
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap dirinya, seorang yang menderita cacat
jasmani akan mempunyai kelemahan dan kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh
orang lain. Contoh; Seorang yang rabun jauh maka akan duduk dibangku barisan
depan. Karena di barisan depan dia tidak dapat bermain-main sehingga materi
yang diberikan guru dapat diterima dengan baik dan dia akan lebih mampu dibanding
temannya.
Dari fakta tersebut seorang pendidik
harus memperhatikan kondisi peserta didiknya oleh karena itu kondisi biologis
anak menjadi acuan dalam memilih metode.
c. Dasar
psikologis
Metode pendidikan islam bisa diterapkan
dengan efektif apabila didasarkan pada perkembangan dan kondisi psikis peserta
didik, di karenakan mempunyai pengaruh terhadap internalisasi nilai dan
tranfermasi ilmu.
Seorang pendidik mengunakan metode
pendidikan bukan saja memperlakukan psikologisnya tetapi biologisnya karena
kedua-duanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
d. Dasar
sosiologi
Interakasi yang terjadi antara sesama
peserta didik dan interaksi antara guru
dan peserta didik merupakan interaksi timbal balik yang saling memberikan dampak
positif pada keduanya.
Interaksi pendidikan yang terjadi dalam
masyarakat justru memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan
peserta didik dikala ia berada di lingkungan masyarakatnya. kadang-kadang
interaksi/ pengaruh dari masyarakat berpengaruh pula terhadap lingkungan kelas
dan sekolah.[8]
Dengan demikian dapat dipahami bahwa
penganaan sebuah metode pendidikan Islam Mempunyai dasar sosiologis.
3. Metode-metode
mengajar dalam Pendidikan Islam
a. Metode
Ceramah
Metode
ceramah ialah metode suatu cara penyajian atau penyampaian informasi secara
penuturan secara lisan oleh didik kepada peserta didik, Prinsip dasar ini dalam
Al Qur’an (Q.S Yunus: 23).[9]
b. Metode
Tanya Jawab
Metode
Tanya jawab ialah suatu cara pengajaran dimana guru mengajukan pertanyaan kepa
anak didik tentang pelajaran yang sudah diajarkan atau sebaliknya anak didik mengajukan
pertanya kepada pendidik/ GuruNYa.
c. Metode
Diskusi
Metode
diskusi satu cara penyampaian bahan pembelajaran dimana pendidik memberikan
kesempatan didik untuk mengnalisa secara ilmiyah guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas sesuatu
permasalahan. Prinsip dasar ini dalam Al Qur’an (Q.S. Assafat Ayat; 20-23)
d. Metode
Pemberian Tugas
Metode
pemberian tugas ialah suatu cara mengajar dimana seseorang guru memberikan
tugas-tugas tertentu kepada anak didik. sedangkan hadist tersebut diperiksa
oleh pendidik dan anak didik mempertanggung jawabkannya. Prinsip dasar ini
dalam Al Qur’an (Q.S. Al-Mudatstsir; 1-7)
e. Metode
Demontrasi
Metode
demokrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukan tentang proses
sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikan, Prinsip dasar
metode terdapat dalam sabda Rosulullah SAW.
Yang
berbunyi: Dari Jabir, Katanya “saya melihat nabi melontar jumroh diatas
kedaraan beliau pada hari raya haji, lalu beliau berkata: “hendaklah kamu turut
cara-cara ibadah sebagaimana yang aku kerjakan ini karena sesunguhnya aku tidak
mengetahui apakah aku akan dapat mengerjakan haji sesudah ini.
f. Metode
Eksperimen
Yang
dimaksud dengan metode ekperimen ialah suatu cara mengajar dengan cara menyuruh
murid melakukan suatu percobaan, dan setiap hasil percobaan tersebut diamanti
oleh setiap murid, sedangkan guru memperhatikan yang dilakukan murid sambil
memberikan arahan.
g. Metode
Kerja Kelompok
Metode
kerja kelompok adalah suatu cara mengajar dimana guru membagi murid kedalam
kelompok belajar tertentu dalam setiap kelompok diberi tugas-tugas tertentu dan
setiap kelompok diberi tugas-tugas tertentu dalam mencapai tujuan pembelajaran
sebagai prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al Qur’an (Q.S. Al Qashash 21)
h. Metode
Kiasan
Metode
kiasan ialah suatu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran
melalui kisah atau cerita. prinsip dasar metode ini terdapat dalam Al Qur’an
(Q.S. Yusuf: 4)
i. Metode
Amsal
Metode
amsal yaitu suatu cara mengajar, dimana guru menyampaikan materi pembelajaran
dengan membuat atau melalui contoh atau perumpamaan. prinsip dasar metode ini
terdapat dalam Al Qur’an (Q.S. Al Baqarah: 17)
j. Metode
Traghib dan Tarhib
Metode
targhib dan tarhib adalah cara mengajar dimana guru memberikan materi
pembelajaran dengan mengunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukum terhadap
keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. prinsip
dasar metode ini terdapat dalam Al Qur’an (Q.S. Al Bayinah 7-8)
Disamping dari metode mengajar yang
digali dari Al Qur’an dan Hadits metode mengajar dalam pendidikan Islam bisa
pula mengambil metode yang datang dan teori pendidikan non Islam dengan cara;
1. Adopsi,
Yaitu mengambil metode pendidikan non Islam secara utuh selama tidak
bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits.
2. Asimilasi,
yaitu mengambil metode pendidikan non Islam dengan menyesuaikan disana sini.
3. Legimitasi,
yaitu mengambil metode pendidikan non Islam, kemudian di cari nashnya.
Dengan cara demikian metode perkembangan
Islam berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
a).
Pengertian pendidikan Islam dalam islam yaitu: syariat islam tidak akan
di hayati dan di amalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus didik
melalui proses pendidikan. Dari satu segi kita lihat, bahwa pendidikan islam
itu lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud
dalam amal perbuatan Baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di
segi lainya. Pendidikan islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga
praktis. Oleh karena pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan
pendidikan amal.
b).
Batasa-batasan Pendidikan Ada yaitu:
a. Batasan
yang luas
b. Batasan
yang sempit
c. Batasan
yang luas terbatas
c). Pesyaratan yang perlu dipenuhi oleh
pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu , menurut ilmu pengetahuan social
(social science) secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Memiliki
obyek pembahasan yang jelas dengan corak khas kependidikan
b. Mempunyai
pandangan, teori, asumsi, atau hipotesis yang yang bercorak kependidikan.
c. Memiliki
struktur keilmuan yang definitive.
d). dalam memilih metode seharusnya
memperhatikan; Dasar agamis, Biologis, Psikologi, dan Sosiologi.
DAFTAR
PUSTAKA
Daradjat Zakiah, 2006, Ilmu
Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Ramayulis, 2008, Ilmu
Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Arifin,
M, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
Uhbiyati,
Nur, 1997, Ilmu Pendidikan Islam 2, bandung: Pustaka setia.
[1] Dr. Zakiyah Darjat,
dkk, Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 25
[2] Ibid.Hlm. 27-28
[3] Prof. Dr. H.
Rahmayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia), hlm. 17
[4] Ibid. hlm 18
[5] Prof. H. M. Arifin,
M.Ed , Ilmu pendidikan Islam, hlm 12
[6] Prof. Dr. H. Rahmayulis, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta; kalam Mulia), hlm 184-188
[7] M. Arifin, Filsafat
Pendidikan Islam, (Jakarta:bumi aksara, 1996), hlm 97-98
[8] Muhammad Munif
Mursyif, Al Tarbiyah Al Islamiyah. (Qahirah: Alama Al Kutub, 1982), hlm 135
Tidak ada komentar:
Posting Komentar